9.11.2014

Sarang Burung Puyuh di Gn. Geulis

Sambil ngarengkol di dalam tenda menahan dingin kemarau yang menembus hingga sleeping bag, Puncak Gunung Geulis saat itu dinginnya minta ampun. Terdengar di sekeliling, dari dalam semak dan ilalang seperti ini, suara burung puyuh berciak-ciak.

Suprise. Ternyata semak dan ilalang di sekitar tenda dan bivak adalah sarang, mungkin, burung puyuh. Saya tidak melihat penampakan mereka selain suaranya saja yang berciak-ciak dari terbit matahari sampai kami sarapan dan berbenah untuk meninggalkan shelter.

Suatu keajaiban alam yang baru ini saya rasakan. Pengalaman yang mengasyikan yang sulit dinilai dengan uang.


9.09.2014

Nanjak (lagi) ke Gn. Geulis Jatinangor

Lanskap Tj. Sari dan sekitarnya dari Puncak Gn. Geulis, Jatinangor (1281 m dpl). Di kejauhan tampak Gunung Tampomas (Sumedang, 1684 m dpl). Gunung terdekat dengan Gn. Geulis adalah Gn. Bukit Jarian (1173 m dpl).

Gn. Geulis ini cukup assoy juga. Jaman kuliah dulu di tahun 1992-1997, puncak  gunung ini masih lenglang, terbuka. Tak banyak tetumbuhan. Tapi setelah lebih dari 15 tahun, mulai ketinggian sekitar 900 m cukup banyak pepohonan yang tumbuh di lereng hingga ke puncaknya. Terutama didominasi oleh pohon Lamtoro dan pohon bambu. Di puncaknya pun semak belukar dan rerumputan tumbuh tinggi. Tingginya semak belukar dan rerumputan membuat kami kesulitan untuk mendapatkan pemandangan langsung ke arah Bandung, Cicalengka, Tj. Sari dan sekitarnya.