8.11.2006

Gempa, Tsunami. dan Lia Eden

http://6ix2o9ine.blogspot.com


Pangandaran, 17 juli 2006, sekitar pukul 15.30-16.00, luluh lantak dalam sekejap setelah diganyang gempa berkekuatan 6,8 SR dan tsunami. Bumi ini berderai airmata lagi...

03 Agustus 2006, dalam suatu malam yang sedang resahnya, duengg, saya teringat pada beberapa berita sebelum gempa dan tsunami itu terjadi.

"Sebelum amar putusan dibacakan majelis hakim, Lia Eden sendiri menyatakan supaya majelis membebaskannya dari hukuman. Alasan yang dikemukakan Lia Eden, perbuatannya selama ini atas perintah Tuhan pula untuk membebaskan bangsa ini dari berbagai bencana.

"Perkenankan saya memohon Pak Hakim membebaskan saja saya dari hukuman. Bangsa ini membutuhkan saya, agar tidak ada lagi bencana. Saya bersedia dihukum mati, kalau perbuatan saya nanti tidak terbukti," kata Lia Eden.

Ketua Majelis Hakim Lief Sofijullah tidak menanggapi permohonan Lia Eden. Kemudian Lief membacakan amar putusan. Lia Eden pun menyimak dengan seksama.

Usai mendengar vonis dua tahun penjara, Lia Eden minta kesempatan untuk mengemukakan "firman Tuhan". Di antaranya meliputi ungkapan Lia Eden tidak merasa bersalah dan mengecam putusan majelis hakim. "Allah akan menyuarakan kemarahanku!" kata Lia Eden.

Pada persidangan tersebut, tim pembela terdakwa kembali menyatakan keluar dari persidangan, karena permintaan penggantian majelis hakim tidak dipenuhi" Kompas Online WWW. Kompas.Com, Jumat, 30 Juni 2006

Sengaja dikutipkan beberapa paragraf akhir dari arsip berita yang dapat ditelusuri di belukar internet yang menyesatkan.

Pertanyaannya adalah: adakah korelasi antara gempa dan tsunami Pangandaran dengan "firman" Lia Eden dalam drama pengadilan yang dilaksanakan di Jakarta tanggal 29 Juni 2006? Sekitar 18 hari sebelum gempa dan tsunami itu terjadi...

saya juga ingin tahu, apakah Lia Eden dan pengikutnya bersorak satt mengetahui berita ini? Atau bersedih? Atau?


Seandainya saja saya tahu...

No comments: